1 Mei 2017

Inilah Pakem Penjurian Burung Lomba Yang Sering Digunakan Juri Di arena Lomba

Pakem atau standarisasi penjurian lomba burung kicau ternyata berbeda tergantung Even dan EO yang menyelenggarakan. Pakem tersebut sebenarnya warisan dari juri-juri masa lalu yang telah lalang melintang di kejuaraan lomba burung kicau. Walaupun demikian ada juga pakem yang berubah dengan seiring waktu berjalan.
Lomba burung kicau kelas Latberan tentu saja akan berbeda dengan kelas nasional. Ini di karenakan tingkat peserta yang mengikuti juga berbeda. Kelas latberan merupakan lomba sebagai pemanasan dan ajang pelatihan bagi burung berkicau, sedangkan untuk kelas nasional merupakan lomba dengan tahta tertinggi dengan peserta dan burung yang sudah punya nama serta hadiahnya pun lebih banyak hehehe..
Tujuan saya memposting artikel ini adalah agar kicau mania tahu dan tidak bisa serta merta marah atau membuat gaduh saat ajang lomba berlangsung, karena menurut yang punya burung, peksinya bekerja ngotot harusnya menang tapi kok kalah, yang ada di gantangan nomor sekian padahal tidak ngotot tapi kok bisa menang? Wah jurinya tidak adil, alias juri bayaran. Padahal setiap juri mempunyai penilaian tersendiri dan mempunyai pakem sendiri tentang burung yang moncer dan yang pasti keputusan juri adalah mutlak. Oleh sebeb itu sebelum anda menunjuk juri tidak fair sebaiknya anda merenung sejenak kenapa burung anda tidak masuk juara dan tidak moncer di arena.
Secara garis besar pakem penjurian lomba burung semuanya hampir sama walaupun ada sedikit perbedaan. Dibawah ini merupakan garis besar kesamaan penilaian juri saat lomba berlangsung. Semoga bermanfaat untuk anda yang memang sering nggantang di arena lomba;

1.       1. Irama lagu atau variasi lagu atau materi lagu

Irama lagu dalam hal ini adalah variasi atau materi lagu yang dikeluarkan burung saat berkicau. Apakah burung tersebut ngotot dan mengeluarkan irama lagu yang bervariasi dan mempunyai suara tonjolan yang sering dikeluarkan. Burung dianggap istimewa apabila saat berkicau waktu jeda antar lagu yang relatif pendek atau tidak ngetem. Dan selalu mengeluarkan variasi dengan alunan yang enak didengar yaitu berupa tembakan keras dan cepat serta suara ngeroll yang mengalun bervariasi.

2.       2. Volume Suara

Volume suara juga sangat berpengaruh untuk burung lomba. Burung dengan suara yang pelan tidak akan terdengar karena ada suara burung dengan suara yang lebih keras, kristal dan lantang. Burung dengan suara yang pelan jarang sekali juri akan meliriknya menjadi juara lomba, karena suaranya akan pecah di udara sehingga kurang enak didengar seperti lagu yang fals. Berbeda dengan burung dengan suara keras serta kristal, burung ini akan selalu moncer karena suaranya yang paling terdengar diantara burung lain sehingga akan memudahkan juri dalam menilai kinerja burung tersebut. Volume suara burung yang keras menandakan karakter burung yang istimewa dan selalu ngotot saat berkicau.

3.       3. Durasi dan Speed Suara

Durasi kicauan juga sangat berpengaruh dalam ajang lomba. Burung dengan durasi kicauan yang panjang pastinya akan sering moncer daripada burung dengan durasi pendek. Biasanya burung dengan durasi panjang bisa membawakan lagu tonjolannya bisa berupa tembakan, besetan atau roll yang enak di dengarkan karena durasinya diatas rata-rata. Dan burung yang bisa membawakan nada dengan durasi panjang pastinya burung saat ditop perform. Penilaian durasi contohnya  untuk burung lovebird yang memang apabila burung tersebut mempunyai kekean yang panjang dan sering nembak pastinya akan moncer di arena.
Speed suara juga sangat berpengaruh di ajang lomba burung. Burung dengan tembakan dengan speed yang rapat dan panjang pastinya akan lebih sering moncer. Ini dikarenakan speed yang rapat merupakan karakter dari si peksi.  Untuk merubah karakter burung hampir mustahil tetapi apabila berhasil pastinya mempunyai usaha yang keras dan kesabaran yang tinggi. Speed suara yang rapat dan cepat akan mudah didengar juri saat lomba karena burung akan nembak terus tanpa adanya jeda dari tembakannya.suaranya pun akan lebih enak didengarkan dan terlihat sangar dan seram hehehe...

      4. Mental Juara

Apakah burung anda bermental juara? Apabila burung anda memang bermental juara itu sangat luar biasa. Burung dengan mental yang bagus dan selalu siap bertarung  dimana saja burung tersebut akan mengeluarkan semua kanuragannya saat di arena. burung tersebut akan terlihat sangat ngotot saat berkicau atau sering juga para kicau mania menyebutnya “semprot kanan kiri”. Burung tersebut akan terlihat istimewa karena kengototannya saat menyemprot musuh-musuhnya dengan suara yang tinggi dan variasi yang di punyainya akan di tumpahkan semua. Biasanya mental juga berpengaruh terhadap gaya dari si burung sendiri. Misalnya saja kacer yang kalah mental akan mbagong. Burung dengan mental juara disertai tingkat birahi yang pas pastinya akan selalu nagen satu titik dan selalu menampilkan gaya atraktif yang sangat enak dipandang.

5.       5. Fisik Burung

Fisik burung juga sangat berpengaruh untuk burung yang turun di ajang lomba. Burung juara pastinya mempunyai fisik yang hebat dan terlatih. Burung lomba apabila fisiknya down akan nggembos saat mengeluarkan suaranya. Dan sering ngetem dan terlihat kurang enak dipandang atau didengarkan suaranya, karena dari segi suara dia akan seperti ngriwik saja. burung tersebut juga lebih banyak istirahat seperti minum atau hanya loncat-loncat saja tanpa mengeluarkan suaranya.

6.       6. Gaya Burung

Gaya burung atau reaksi burung saat di arena lomba juga sangat berpengaruh. Burung dengan gaya yang nagen dan atrataktif pasti lebih enak dilihat dari pada burung yang sering loncat-loncat dan ngruji sambil berkicau. Gaya burung juga dapat dipengaruhi dari mental dan birahi si burung sendiri. Apabila memang mempunyai mental dan birahi yang pas pastinya akan menampilkan gaya yang sedap dipandang. Penilaian gaya burung juga berbeda tergantung jenis burung yang dilombakan, misalnya saja lovebird dengan cendet, pastinya penilaian juri akan berbeda dari kedua burung tersebut. Burung yang sering terbang kesana kemari di dalam sangkar pastinya akan mendapat nilai min karena burung tersebut bisa mengganggu burung lain dan fisik dari burung tersebut akan cepat drop. Misalnya juga burung yang berkicau di dasar sangkar juga akan mendapatkan nilai min dari juri, karena juri sendiri tidak bisa melihat dan menilai kinerja burung dengan jelas, biasanya gaya seperti ini diakibatkan dari kesalahan perawatannya . Untuk itu juri sering memberi juara burung dengan gaya yang tenang serta gaya siap bertarung dan duduk saat membawakan lagunya.

                Burung juara pasti adakalnya akan kalah di arena lomba. Semua tergantung dari perawatan dan kondisi dari burung yang dilombakan. Dari artikel diatas kita bisa tahu garis besar dari penilaian burung lomba. Oleh sebab itu jangan langsung menjudge juri. Juri sudah bekerja optimal walaupun ada juga juri yang main belakang, tapi itu juga sangat jarang. Seoarang penggantang sejati kalah menang itu biasa, yang terpenting bisa kumpul dan bertukar pikiran dengan sesama penghobi untuk hasil yang lebih baik di ajang lomba yang akan datang. Demikian sucuil pakem yang sering dijadikan pakem oleh banyak juri lomba burung kicau. Salam cah kicau mania nusantara. ^_^
Read more ...
Designed By Published.. Blogger Templates
search