23 Maret 2017

14 Tips dan Trik Cara Memilih Murai Batu Bakalan Muda Hutan berkualitas Beserta Perawatannya

Murai Batu bakalan muda hutan merupakan murai batu hasil tangkapan hutan. Biasanya burung hasil tangkapan hutan rawan mati karena stres dan harus beradaptasi di dunia yang baru. Minggu pertama adalah waktu yang krusial dalam proses perawatan murai batu bakalan hutan.
Dalam hal memilih murai batu bakalan muda hutan berikut adalah tips dan trik agar kedepannya murai yang kita beli dapat menjadi kebanggaan kita saat akan dibawa ke arena lomba ataupun untuk kicauan di rumah saja.

1. Carilah yang berkelamin jantan
Untuk mengetahui ciri dari murai batu jantan secara lengkap bisa lihat disini

2. Pastikan burung dalam keadaan baik secara mental dan sehat secara fisik
Burung dikatakan baik secara mental (tidak stres berat) apabila burung tidak terlalu giras dan tidak sering menabrak ruji (Ngruji) serta bertengger dengan nyaman. Sedangkan burung dikatakan sehat apabila nafsu makannya baik, tidak ada yang terluka atau utuh secara fisik.

3. Pilihlah murai batu yang masih muda
Pemilihan murai batu yang masih muda diharapkan kedepannya lebih prospek karena proses pemasteran dan perawatannya lebih mudah dari pada yang sudah tua. Untuk melihat apakah murai batu masih muda atau yang sudah tua kita bisa melihat kaki burung apakah sudah medang dan kering atau belum medang dan masih basah (jangan dijadikan patokan pasti), lihat rongga mulut dari murai batu apabila berwarna lebih muda dan cerah menandakan burung tersebut masih muda dan apabila rongga mulut berwarna pekat atau gelap biasanya burung tersebut sudah berumur atau tua.

4. Perhatikan mata dari murai batu bakalan
Lihat dengan teliti apakah ada selaput putih di mata murai bakalan, apabila ada berarti murai tersebut terkena katarak dan bisa berakibat fatal kedepannya yaiutu kebutaan cari yang lain saja. Pilihlah murai batu yang mempunyai sorot mata yang tajam dan jernih, sebisa mungki cari yang mempunyai mata seperti mau keluar dari kelopak mata burung (Mata Besar dan Melotot), hal ini di percaya murai batu tersebut mempunyai mental tempur yang bagus.

5. Perhatikan kaki dari murai batu
Cari kaki yang berwarna hitam karena diperca mempunya mental yang bagus. Hindari kaki yang terkena penyakit kuit seperti kutil di bagian telapaknya dan tidak pincang biasanya ditandai dengan sering mengangkat kakinya. Pilih yang mempunyai cengkraman yang kuat saat di pegang, coba cengkramkan jari telunjuk anda pada kaki murai tersebut apabila terasa mempunyai cengkraman yang kuata menandakan burung murai bakalan tersebut mempunyai kualitas yang baik dan sehat.

6. Pilih burung murai batu bakalan yang mempunyai ekor utuh
Ekor dari burung murai batu bisa mengindikasikan asal daerah dari murai batu tersebut, dengan melihat secara seksama pola dari ekor murai batu sehingga kita tidak mudah tertipu oleh penjualnya. Berbeda dengan mura batu yang tanpa ekor sehingga kita tidak akan tahu asal daerah dari murai bakalan tersebut.

7. Perhatikan bentu paruh
Disarankan untuk memilih bentuk paruh murai batu bakalan muda hutan yang lebar, tebal, dan panjang. Bentuk paruh tersebut akan berpengaruh terhadap power suara murai batu. Jangan sampai memilih murai batu dengan paruh yang bengkok dan tidak proporsional. Cari yang mempunyai hidung yang dekat dengan mata.

8. Perhatikan bentuk kepala dari murai batu bakalan
Lihat dengan seksama bentuk dari kepala murai batu tersebut, pilihlah yang berbentuk datar atau ceper dibagian kepala atasnya sehingga terlihat kotak.

9. Pilih postur tubuh yang proporsional
Lihat dengan teliti bentu badan, leher, dan kaki dari burung murai batu bakalan tersebut. Cari yang mempunyai badan yang panjang, besar, dan mempunyai bulu yang mengkilap. Pilih juga yang mempunyai leher yang panjang dan berisi serta kaki yang pas dengan postur tubuh murai sehingga akan terlihat gagah saat berdiri, ini berpengaruh terhadap gaya dan power suara saat burung bertarung, ciri diatas di percaya burung murai tersebut mempunyai mental bagus dan suara yang keras dan kristal. Jangan pilih yang mempunyai badan dan leher yang pendek (tidak proporsional) karena dipercaya mempunyai mental yang jelek dan suara yang kurang bagus.

10. Lihat sayap dari murai batu bakalan
Pilih murai batu bakalan yang mempunyai sayap yang normal atau tidak turun salah satunya atau dua-duanya. Perhatikan dan pilih yang mempunyai sayap yang mengepit rapat saat dipegang. Buka sayap burung lihat dengan seksama apakah ada luka atau tidak di bagian sayapnya.

11. Perhatikan tingkah dari murai batu bakalan
Saat kita memegang burung murai batu bakalan pilih yang sering mematuk tangan kita, karena dipercaya mempunyai mental yang bagus.

12. Coba berikan jangkrik pada murai batu bakalan
Apabila murai batu bakalan mau mendekat saat kita memberikan jangkrik lewat tangan mendandakan murai batu tersebut mempunyai tingkat kesetresan yang minim dan mempunyai tingkat adaptasi yang bagus serta jiwa fighter yang hebat.

13. Perhatikan secara teliti daerah sekitar paruh dan rongga mulutnya
Teliti sebelum membeli daerah paruh dan tenggorokannya apakah ada luka atau tidak, karena kita sebagai pembeli tidak tahu proses penangkapan burung murai batu bakalan tersebut. Ditakutkan apabila adanya luka di daerah sekitar paruh atau tenggorokannya proses penangkapan burung tersebut dengan cara di pancing. Sehingga burung tersebut akan terinfeksi dari mata kail yang menancap di bagian tubuhnya. Jangan sampai kita memilih burung yang mengalami hal demikian. Karena biasanya burung tersebut akan bertahan hidup dalam hitungan hari saja.

14. Setelah kita sudah menentukan dan mbebeli burung bakalan murai muda hutan tersebut, sebaiknya kita juga membeli obat antibiotik untuk si burung dan langsung diberikan saat sampai dirumah. Hal tersebut untuk berjaga-jaga saja agar apabila ada bakteri yang masuk di dalam tubuh murai bisa diatasi sedini mungkin.


Itulah 14 tips dan trik dari pemilihan murai batu bakalan muda hutan. Semoga artikel diatas bermanfaat bagi anda yang akan hunting untuk membeli muria bakalan hutan. Adapun proses perawatan dari murai batu bakalan muda hutan sebagai berikut;

- 1Sebelum membeli burung bakalan sebaiknya kita sudah menyiapkan kandang yang lengkap dengan wadah pakan dan minumnya serta krodong kandang.

  2Setelah kita membeli burung bakalan murai batu muda hutan sebaiknya kita juga membeli pakan berupa     serangga (jangkrik, UK/UH dan kroto) dan voer yang halus, bisa juga ditambah dengan bubuk jangkri         atau bubuk kroto.

-  3. Setelah sampai dirumah kita bisa memasukan makanan berupa jangkrik (yang sudah dipotong kakinya), UK/UH atau kroto kedalam kandnag, dan jangan lupa memberi air minum juga. Dan juga jagan lupa memberi antibiotik kepada burung baik secara langsung ataupun bisa lewat air minumnya.

-  4. Apabila isi kandang sudah siap kita bisa memasukan burung murai batu bakalan ke dalam kandang dengan posisi krodong sudah dipasang dan yang di buka hanya bagian depan/ muka dari kandang.

-  5. Jauhkan dari keramaian lalu lalang orang. Gantang di tempat yang sepi dan krodong kandang agar burung tersebut merasa nyaman.

   6. Setelah beberapa jam kita memasukan burung bakalan kekandang kita bisa melihat kembali apakah pakan sudah habis atau belum, apabila habis kita bisa menambahkannya lagi dan kita krodong lagi kandang murai tersebut.

-  7. Saat pemberian pakan esok harinya kita lakukan dengan secara cepat sehingga burung tidak akan semakin stres. Setelah itu krodong kembali dan gantang di tempat sepi. Lakukan hal ini sampai paling tidak 3-7 hari. Minggu pertama adahal hari krusial dari burung bakalan yang kita pelihara.

-  8. Setelah 3-7 hari kita karantina burung murai bakalan tersebut saat pagi hari kita mandikan. Pemandian burung dilakukan saat sudah ada panas matahari, sebaiknya mandikan sampai basah kuyub, kita bisa menggunakan shampo burung agar lebih cepat proses pemandiannya dan kotoran di bulu burung akan hilang. Sebelum pemandian sebaiknya semua pakan kita ambil agar tidak kotor dan basah.

- 9. Saat burung sudah basah kuyub kita bisa membersihkan kandangnya dari kotoran burung.

- 10. Jemur burung di tempat yang rada sepi lalu lalang orang tapi harus tetap diawasi, karena burung ini masih rentan dari stres. Jangan lupa air minum burung tetap tersedia saat penjemuran. Jemur selama 15-60 menit saja. karena ini baru awal dari proses pemeliharaan.

- 11. Setelah penjemuran dan dirasa bulu sudah kering kita bisa memberikan pakan dan kita akan memulai proses pengevoeran burung bakalan tersebut. Gantang di tempat yang tidak terlalu ramai dan dalam keadaan krodong dibuka.

-  12. Setelah bulu burung benar-benar kering dan burung sudah mau makan makanan yang kita sediakan krodong kembali burung dan gantang di tempat semula. Ulangi hal tersebut dua hari kemudian tetapi penjemuran bisa dilakukan lebih lama.

- 13. Setelah dirasa burung murai batu bakalan nyaman (sudah beradaptasi) saat penjemuran sehabis mandi dan penggantangan bisa diletakan di dekat banyak lalu lalang orang dan buka krodong setiap harinya, hanya malam saja kita krodong agar istirahat dengan tenang. Hal tersebut merupaka salah satu proses penjinakan burung bakalan yang kita beli.

14. Setelah burung benar-benar beradaptasi kita bisa memandikannya 2x sehari pagi dan sore dilakukan setiap 2 hari sekali saja dan kita bisa melakukan proses pemasteran burung murai batu bakalan saat malam harinya (saat istirahat)

- 15. Untuk memancing agar burung tersebut gacor kita bisa menggantangkan burung di tempat sepi, karena ditempat sepi burung baklaan tidak akan malu-malu untuk mengeluarkan suaranya. Hal tersebut merupakan salah satu proses agar burung bakalan muda hutan cepat gacor.

Demikianlah cara perawatan harian pemeliharaan burung bakalan muda hutan. Perawatan harus dilakukan dengan sabar dan telaten agar hasil lebih maksimal. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda sekalian. Salam Cah Kicau Mania Nusantara.

1 komentar:

Designed By Published.. Blogger Templates
search