Murai Batu bakalan muda hutan merupakan murai
batu hasil tangkapan hutan. Biasanya burung hasil tangkapan hutan rawan mati
karena stres dan harus beradaptasi di dunia yang baru. Minggu pertama adalah
waktu yang krusial dalam proses perawatan murai batu bakalan hutan.
Dalam hal memilih murai batu bakalan muda
hutan berikut adalah tips dan trik agar kedepannya murai yang kita beli dapat
menjadi kebanggaan kita saat akan dibawa ke arena lomba ataupun untuk kicauan
di rumah saja.
1. Carilah yang berkelamin jantan
Untuk mengetahui ciri dari
murai batu jantan secara lengkap bisa lihat disini
2. Pastikan burung dalam keadaan baik
secara mental dan sehat secara fisik
Burung dikatakan baik secara
mental (tidak stres berat) apabila burung tidak terlalu
giras dan tidak sering menabrak ruji (Ngruji) serta bertengger dengan nyaman.
Sedangkan burung dikatakan sehat apabila nafsu makannya baik, tidak ada yang
terluka atau utuh secara fisik.
3. Pilihlah murai batu yang masih
muda
Pemilihan murai batu yang
masih muda diharapkan kedepannya lebih prospek karena proses pemasteran dan
perawatannya lebih mudah dari pada yang sudah tua. Untuk melihat apakah murai
batu masih muda atau yang sudah tua kita bisa melihat kaki burung apakah sudah
medang dan kering atau belum medang dan masih basah (jangan dijadikan patokan
pasti), lihat rongga mulut dari murai batu apabila berwarna lebih muda dan
cerah menandakan burung tersebut masih muda dan apabila rongga mulut berwarna
pekat atau gelap biasanya burung tersebut sudah berumur atau tua.
4. Perhatikan mata dari murai batu
bakalan
Lihat dengan teliti apakah
ada selaput putih di mata murai bakalan, apabila ada berarti murai tersebut
terkena katarak dan bisa berakibat fatal kedepannya yaiutu kebutaan cari yang
lain saja. Pilihlah murai batu yang mempunyai sorot mata yang tajam dan jernih,
sebisa mungki cari yang mempunyai mata seperti mau keluar dari kelopak mata
burung (Mata Besar dan Melotot), hal ini di percaya murai batu tersebut
mempunyai mental tempur yang bagus.
5. Perhatikan kaki dari murai batu
Cari kaki yang berwarna hitam
karena diperca mempunya mental yang bagus. Hindari kaki yang terkena penyakit
kuit seperti kutil di bagian telapaknya dan tidak pincang biasanya ditandai
dengan sering mengangkat kakinya. Pilih yang mempunyai cengkraman yang kuat
saat di pegang, coba cengkramkan jari telunjuk anda pada kaki murai tersebut
apabila terasa mempunyai cengkraman yang kuata menandakan burung murai bakalan
tersebut mempunyai kualitas yang baik dan sehat.
6. Pilih burung murai batu bakalan
yang mempunyai ekor utuh
Ekor dari burung murai batu
bisa mengindikasikan asal daerah dari murai batu tersebut, dengan melihat
secara seksama pola dari ekor murai batu sehingga kita tidak mudah tertipu oleh
penjualnya. Berbeda dengan mura batu yang tanpa ekor sehingga kita tidak akan
tahu asal daerah dari murai bakalan tersebut.
7. Perhatikan bentu paruh
Disarankan untuk memilih
bentuk paruh murai batu bakalan muda hutan yang lebar, tebal, dan panjang.
Bentuk paruh tersebut akan berpengaruh terhadap power suara murai batu. Jangan
sampai memilih murai batu dengan paruh yang bengkok dan tidak proporsional.
Cari yang mempunyai hidung yang dekat dengan mata.
8. Perhatikan bentuk kepala dari murai
batu bakalan
Lihat dengan seksama bentuk
dari kepala murai batu tersebut, pilihlah yang berbentuk datar atau ceper
dibagian kepala atasnya sehingga terlihat kotak.
9. Pilih postur tubuh yang
proporsional
Lihat dengan teliti bentu
badan, leher, dan kaki dari burung murai batu bakalan tersebut. Cari yang
mempunyai badan yang panjang, besar, dan mempunyai bulu yang mengkilap. Pilih
juga yang mempunyai leher yang panjang dan berisi serta kaki yang pas dengan
postur tubuh murai sehingga akan terlihat gagah saat berdiri, ini berpengaruh
terhadap gaya dan power suara saat burung bertarung, ciri diatas di percaya
burung murai tersebut mempunyai mental bagus dan suara yang keras dan kristal.
Jangan pilih yang mempunyai badan dan leher yang pendek (tidak proporsional)
karena dipercaya mempunyai mental yang jelek dan suara yang kurang bagus.
10. Lihat sayap dari murai batu
bakalan
Pilih murai batu bakalan yang
mempunyai sayap yang normal atau tidak turun salah satunya atau dua-duanya.
Perhatikan dan pilih yang mempunyai sayap yang mengepit rapat saat dipegang.
Buka sayap burung lihat dengan seksama apakah ada luka atau tidak di bagian
sayapnya.
11. Perhatikan tingkah dari murai batu
bakalan
Saat kita memegang burung murai batu bakalan pilih yang
sering mematuk tangan kita, karena dipercaya mempunyai mental yang bagus.
12. Coba berikan jangkrik pada murai
batu bakalan
Apabila murai batu bakalan mau mendekat saat kita
memberikan jangkrik lewat tangan mendandakan murai batu tersebut mempunyai
tingkat kesetresan yang minim dan mempunyai tingkat adaptasi yang bagus serta
jiwa fighter yang hebat.
13. Perhatikan secara teliti daerah
sekitar paruh dan rongga mulutnya
Teliti sebelum membeli daerah paruh dan tenggorokannya
apakah ada luka atau tidak, karena kita sebagai pembeli tidak tahu proses penangkapan
burung murai batu bakalan tersebut. Ditakutkan apabila adanya luka di daerah sekitar
paruh atau tenggorokannya proses penangkapan burung tersebut dengan cara di
pancing. Sehingga burung tersebut akan terinfeksi dari mata kail yang menancap
di bagian tubuhnya. Jangan sampai kita memilih burung yang mengalami hal
demikian. Karena biasanya burung tersebut akan bertahan hidup dalam hitungan
hari saja.
14. Setelah kita sudah menentukan dan
mbebeli burung bakalan murai muda hutan tersebut, sebaiknya kita juga membeli
obat antibiotik untuk si burung dan langsung diberikan saat sampai dirumah. Hal
tersebut untuk berjaga-jaga saja agar apabila ada bakteri yang masuk di dalam
tubuh murai bisa diatasi sedini mungkin.
Itulah 14 tips dan trik dari pemilihan murai
batu bakalan muda hutan. Semoga artikel diatas bermanfaat bagi anda yang akan
hunting untuk membeli muria bakalan hutan.
Adapun proses perawatan dari murai batu bakalan muda hutan sebagai berikut;
- 1. Sebelum membeli burung bakalan
sebaiknya kita sudah menyiapkan kandang yang lengkap dengan wadah pakan dan
minumnya serta krodong kandang.
2. Setelah kita membeli burung
bakalan murai batu muda hutan sebaiknya kita juga membeli pakan berupa serangga
(jangkrik, UK/UH dan kroto) dan voer yang halus, bisa juga ditambah dengan
bubuk jangkri atau bubuk kroto.
- 3. Setelah sampai dirumah kita bisa
memasukan makanan berupa jangkrik (yang sudah dipotong kakinya), UK/UH atau kroto
kedalam kandnag, dan jangan lupa memberi air minum juga. Dan juga jagan lupa
memberi antibiotik kepada burung baik secara langsung ataupun bisa lewat air
minumnya.
- 4. Apabila isi kandang sudah siap
kita bisa memasukan burung murai batu bakalan ke dalam kandang dengan posisi krodong sudah dipasang dan yang di buka hanya bagian depan/ muka dari kandang.
- 5. Jauhkan dari keramaian lalu lalang
orang. Gantang di tempat yang sepi dan krodong kandang agar
burung tersebut merasa nyaman.
6. Setelah beberapa jam kita
memasukan burung bakalan kekandang kita bisa melihat kembali apakah pakan sudah
habis atau belum, apabila habis kita bisa menambahkannya lagi dan kita krodong
lagi kandang murai tersebut.
- 7. Saat pemberian pakan esok harinya
kita lakukan dengan secara cepat sehingga burung tidak akan semakin stres.
Setelah itu krodong kembali dan gantang di tempat sepi. Lakukan hal ini sampai
paling tidak 3-7 hari. Minggu pertama adahal hari krusial dari burung bakalan
yang kita pelihara.
- 8. Setelah 3-7 hari kita karantina
burung murai bakalan tersebut saat pagi hari kita mandikan. Pemandian burung
dilakukan saat sudah ada panas matahari, sebaiknya mandikan sampai basah kuyub,
kita bisa menggunakan shampo burung agar lebih cepat proses pemandiannya dan
kotoran di bulu burung akan hilang. Sebelum pemandian sebaiknya semua pakan
kita ambil agar tidak kotor dan basah.
- 9. Saat burung sudah basah kuyub kita
bisa membersihkan kandangnya dari kotoran burung.
- 10. Jemur burung di tempat yang rada
sepi lalu lalang orang tapi harus tetap diawasi, karena burung ini masih rentan
dari stres. Jangan lupa air minum burung tetap tersedia saat penjemuran. Jemur
selama 15-60 menit saja. karena ini baru awal dari proses pemeliharaan.
- 11. Setelah penjemuran dan dirasa bulu
sudah kering kita bisa memberikan pakan dan kita akan memulai proses pengevoeran burung bakalan
tersebut. Gantang di tempat yang tidak terlalu ramai dan dalam keadaan krodong
dibuka.
- 12. Setelah bulu burung benar-benar
kering dan burung sudah mau makan makanan yang kita sediakan krodong kembali
burung dan gantang di tempat semula. Ulangi hal tersebut dua hari kemudian
tetapi penjemuran bisa dilakukan lebih lama.
- 13. Setelah dirasa burung murai batu
bakalan nyaman (sudah beradaptasi) saat penjemuran sehabis mandi dan penggantangan
bisa diletakan di dekat banyak lalu lalang orang dan buka krodong setiap
harinya, hanya malam saja kita krodong agar istirahat dengan tenang. Hal
tersebut merupaka salah satu proses
penjinakan burung bakalan yang kita beli.
- 14. Setelah burung benar-benar
beradaptasi kita bisa memandikannya 2x sehari pagi dan sore dilakukan setiap 2
hari sekali saja dan kita bisa melakukan proses
pemasteran burung murai batu bakalan saat malam harinya (saat istirahat)
- 15. Untuk memancing agar burung
tersebut gacor kita bisa menggantangkan burung di tempat sepi, karena ditempat
sepi burung baklaan tidak akan malu-malu untuk mengeluarkan suaranya. Hal
tersebut merupakan salah satu proses
agar burung bakalan muda hutan cepat gacor.
Demikianlah cara perawatan harian pemeliharaan burung
bakalan muda hutan. Perawatan harus dilakukan dengan sabar dan telaten agar
hasil lebih maksimal. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda sekalian. Salam
Cah Kicau Mania Nusantara.
terimakasih atas saranya suhu untuk memilih murai muda hutan,,,
BalasHapus